Selasa, 11 Mei 2010

Mual-muntah

Mual-Muntah


Definisi mual ádalah perasaan ingin muntah atau gejala yang dirasakan di tenggorokan dan di daerah sekitar lambung yang menandakan lepada seseorang bahwa ia ingin muntah. Sedangkan muntah sendiri diartikan sebagai pengeluaran isi lambung melalui mulut yang seringkali membutuhkan dorongan yang sangat kuat.
Etiologi spesifik dari mual-muntah ántara lain Mekanisme gastrointestinal (co: obstruksi mekanik lambung, penyakit motilitas, gastroentritis, Addison’s uremia, intra-abdominal, gastrointestinal akut), Penyebab kardiovaskular (infraksi myokardial akut, gagal jantung, shock dan kegagalan sirkulasi), Proses Neurologi, Penyakit Metabolik, Factor Psikologis, Obat-obat adiktif, pengaruh penyakit lain, dan dapat disebabkan oleh adanya terapi lain. Muntah dipicu oleh rangsangan impuls afferen ke pusat muntah, sel-sel nukleus di medula. Rangsangan diterima dari pusat sensor yaitu CTZ (Chemoreseptor trigger zone), korteks serebri, dan aferen viseral dari faring dan saluran cerna. Saat terangsang impuls aferen diintegrasi di pusat pengatur muntah menghasilkan rangsangan ke pusat salivasi, pusat pernafasan, faringeal, sal.cerna dan otot-otot perut yang menyebabkan muntah.
Manifestasi klinik dari mual-muntah dapat diklasifikasi secara sederhana dan kompleks. Kriteria sederhana berlaku pada keadaan sbb:
1. Muncul kadang-kadang dan dapat sembuh sendiri atau dengan penggunaan minimal metode atau obat antiemetik
2. pada pasien dengan keadaan gangguan kesehatan ringan seperti ketidakseimbangan elektrolit; nyeri atau yang tidak patuh pada terapi.
3. yang bukan disebabkan oleh pemberian atau penggunaan zat-zat berbahaya
Terapi yang dilakukan tujuannnya hádala mencegah atau menghilangkan mual dan muntah; dan seharusnya tanpa efek samping. Terapi yang dilakukan dibedakan menjadi 2 yaitu terapi nonfarmakologi dan terapi farmakologi. Terapi nonfarmakologi yang dilakukan antara lain mengurangi jumlah makanan yang masuk, intervenís psikologis, dan intervenís prilaku. Sedangkan terapi farmakologinya dengan pemberian obat antiemetik yang diupayakan dalam dosis tunggal, dosis terapi minimal, dan diberikan baik secara oral, rektal, maupun parenteral.
Obat-obatan yang digunakan pada pengobatan mual-muntah yaitu golongan :
1. Antasid (terutama mengandung Magnesium Hidroksida, Aluminium Hidroksida, dan Kalsium Karbonat dapat diberikan pada dosis tunggal maupun kombinasi)
2. Antihistamin, Antikolinergik cocok digunakn untuk terapi simptomatis simpel. Antagonis H2 (Simetidin, Famotidin, Nizatidin, dan ranitidin) dapat digunakan untuk mual-muntah simpel yang berkaitan dengan heartburn.
3. Fenotiazin, untuk pasien dengan mual ringan atau mendapat kemoterapi ringan.
4. Kortikosteroid
5. Metoklopramid, meningkatkan tonus sfingter esofagus, membantu pengosongan lambung dan meningkatkan perpindahan usus halus, kemungkinan lewat penglepasan asetilkolin. Jika terjadi efek samping maka diberikan IV Difenhidramin.
6. Reseptor penghambat serotonin selektif / selective serotonin reseptor inhibitor (SSRI). Contoh : Ondansentron, Granisetron, Dolasetron, dan Palonosetron.
7. Benzodiazepin, terutama Lorazepam (alternatif terbaik untuk mual-muntah akibat kemoterapi).

GERD

Gastro Esophagus Refluís Disease (GERD)


Definisi GERD ádalah gerakan membalik isi lambung menuju esofagus. GERD juga mengacu pada berbagai kondisi gejala klinik atau perubahan histologi yang terjadi akibat refluks gastroesophagus. Ketika esofagus berulang kali kontak dengan material refluks untuk periode yang lama dapat terjadi inflamasi esofagus (esofagitis refluks) dan dalam beberapa kasus berkembang menjdi erosi esofagus (esofagitis erosi).
Secara Patofisiologi GERD ini disebabkan karena esofagus terlalu sering terpapar dengan asam dari lambung/gastric, sering kali disebabkan oleh kerusakan tekanan LES (Coger Esophageal Sphincter),. Faktor agresif yang menyebabkan kerusakan esofagus akibat refluís ini adalah sam lambung, pepsin, asam empedu, dan enzim páncreas.
Gejala yang jelas terlihat pada refluks gastroesophagus dan esofagitis ini adalah rasa panas dalam perut atau pirosis (digambarkan sebagai sensasi hangat atau panas yang dapat menyambar ke leher dan semakin memburuk dengan adanya aktivitas yang memperburuk refluks, co: posisi terlentang, terlalu membungkuk, makan makanan yang tinggi kadar lemaknya), gejala lain ádalah hipersalina, bersendawa dan muntah. Gejala yang tidak khas co: asma non alergi, batuk kronik, serak, faringitis, erosi gigi, rasa sakit pada dada seperti angina.
Makanan dan obat-obatan yang dapat memperburuk gejala GERD dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu:
1. Menurunkan tekanan LES (Coger Esophageal Sphincter) contoh makanannya adalah kopi, coklat, kola, teh, karminatif (peppermint, spearmint), makanan berlemak, bawang putih, dan bawang. Sedangkan obat obatnnya adalah obat golongan antikolinergik, barbiturat, Diazepam, Kafein, Dihidropiridin saluran Ca-bloker, Dopamin, Estrogen,Etanol, Isoproterenol, narkotik, nikotin, nitrat, phentolamine, progesteron, dan teofilin.
2. Langsung mengiritasi mucosa esofagus contoh makanannya hádala yang pedas, jus jeruk, jus tomat dan kopi. Contoh obat-obatnnya adalah Alendronat, Aspirin, Besi, NSAID, Kuinidin, dan NaCl.
Untuk mendeteksi/mendiagnosa adanya penyakit ini dapat dilakukan dengan cara melihat riwayat klinis, termasuk gejala yang muncul, dan factor resiko yang berhubungan, Endoskopi, Radiografi Barium, Monitoring pH esofagus selama 24 jam, Esofageal manometry, dan pemberian Omeprazol secara empirik kemudian hasilnya diamati.
Tujuan dari terapi yang dilakukan pada pasien GERD bertujuan untuk meringankan atau mengurangi gejala, mengurangi frekuensi dan durasi refluís gastrofagus, meningkatkan penyembuhan mucosa yang terluka, dan mencegah berkembangnya komplikasi.
Pendekatan Terapi yang dilakukan bibedakan atas 3 fase, yaitu;
1. Fase I (Gejala Ringan) yang dilakukan adalah merubah gaya hidup + pengunaan Antasid (Malos atau Mylanta) dan atau Dosis rendah untuk OTC antagonis receptor-H2 (Cimetidin, Famotidin, Nizatidin, Ranitidin). Dilakukan selama 2 minggu jira Belem berhasil maka dilanjutkan dengan fase II
2. Fase II (Gejala GERD) yaitu dengan modifikasi pola hidup + Dosis stándar dari antagonis receptor –H2 untuk 6-12minggu (Cimetidin 400 mg, Famotidin 20 mg, Nizatidin 150 mg, Ranitidin 150 mg)
Atau dengan perubahan pola hidup dan penggunaan obat penghambat pompa proton 4-8 minggu yaitu (Esomeprazol 20 mg/hr, Lansoprazole 15-30 mg/hr, Omeprazol 20 mg/hr, Pantoprazol 40 mg/hr, dan Rabeprazol 20 mg/hr) + penggunaan obat penghambat pompa proton 8-16 minggu (Esomeprazol 20-40 mg/hr, Lansoprazole 30 mg/hr, Omeprazol 20 mg/hr, Pantoprazol 40 mg/hr, dan Rabeprazol 20 mg/hr).
Atau dengan penggunaan antagonis receptor –H2 dalam dosis tinggi selama 8-12 minggu yaitu (Cimetidin 400 mg atau 800 mg, Famotidin 40 mg, Nizatidin 150 mg, Ranitidin 150 mg)

3. Fase III
Yaitu dengan terapi interventional (perasi antirefluks atau terapi endoluminal).

Kamis, 06 Mei 2010

Teori Suspensi kering akuh

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pembuatan suatu suspensi, harus mengetahui dengan baik karakteristik fase terdispersi dan medium dispersinya. Dalam beberapa hal fase terdispersi mempunyai afinitas terhadap pembawa untuk digunakan dan dengan mudah ”dibasahi” oleh pembawa tersebut selama penambahannya. Obat yang tidak dipenetrasi dengan mudah oleh pembawa tersebut dan mempunyai kecenderungan untuk bergabung menjadi satu atau mengambang di atas pembawa tersebut. Dalam hal yang terakhir, serbuk mula-mula harus dibasahi dahulu dengan apa yang disebut ”zat pembasah” agar serbuk tersebut lebih bisa dipenetrasi oleh medium dispersi. Alkohol, gliserin, dan cairan higroskopis lainnya digunakan sebagai zat pembasah bila suatu pembawa air akan digunakan sebagai fase dispersi. Bahan-bahan tersebut berfungsi menggantikan udara dicelah-celah partikel, mendispersikan partikel tersebut dan kemudian menyebabkan terjadinya penetrasi medium dispersi ke dalam serbuk.
Dalam pembuatan suspensi skala besar, zat pembasah dicampur dengan partikel-partikel menggunakan suatu alat seperti penggiling koloid (coloid mill), pada skala kecil, bahan-bahan tersebut dicampur dengan mortar dan stamper. Begitu serbuk dibasahi, medium dispersi (yang telah ditambah semua komponen-komponen formulasi yang larut seperti pewarna, pemberi rasa, dan pengawet) ditambah sebagian-sebagian ke serbuk tersebut, dan campuran itu dipadu secara merata sebelum penambahan pembawa berikutnya. Sebagian dari pembawa tersebut digunakan untuk mencuci alat-alat pencampur agar bebas dari suspenoid, dan bagian ini digunakan untk mencukupi volume suspensi dan menjamin bahwa suspensi tersebut mengandung konsentrasi zat padat yang diinginkan.


B. Tujuan Praktikum
1. Tujuan umum pembuatan preformulasi dan formulasi suatui bahan aktif dalam bentuk semisolid yaitu suspensi adalah untuk menerapkan ilmu yang sudah terpelajari sehingga mahasiswa dapat paham dalam mengerjakan suatu bentuk sediaan berbentuk suspensi.
2. Tujuan khusus adalah membuat sediaan setengah cair (semisolid) yang berupa suspensi dengan eritromisin sebagai bahan aktif. Untuk suspensi ini harus dibuat sebagus mungkin sehingga harus ditambah pengaroma dan antioksidan untuk menarik minat konsumen yang merupakan anak-anak.


C. Tujuan Formulasi Sediaan
1. Agar sediaan mudah dikonsumsi.
2. Agar zat aktif dapat terdispersi dengan baik dalam larutan

D. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Metode pustaka dengan pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku resmi yang berhubungan dengan kefarmasian.
2. Metode internet.
3. Memperoleh informasi dengan bertukar pikiran dan pengalaman melalui diskusi kelompok.
4. Memperoleh informasi dari dosen pembimbing.













BAB II
LANDASAN TEORI

A. Definisi Suspensi
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Zat yang terdispersi harus halus, tidak boleh cepat mengendap, dan bila dikocok perlahan, endapan harus segera terdispersi kembali.
Istilah suspensi bagi masyarakat awam tampaknya masih sangat asing. Banyak sediaan suspensi dalam Farmasi dan industri disebut sebagai sirup. Padahal jelas sekali perbedaan yang mendasar antara sirup dan suspensi. Sirup mengandung zat yang larut dalam air sedangkan suspensi masih mempunyai fase terdispersi dalam cairan pembawa. Paradigma seperti ini perlahan-lahan harus diubah.

B. Komponen Suspensi
Komponen suspensi terdiri dari :
• Zat aktif → merupakan partikel padat yang terdispersi
• Pembawa → merupakan medium dimana obat terdispersi, air adalah pembawa yang biasa digunakan dalam suatu suspensi.
• Zat tambahan
a. Dapar (buffer) → merupakan bahan yang digunakan untuk mempertahankan suatu pH tertentu. Buffer harus kompatibel dengan eksipien yang laindan memepunyai toksisitas yang rendah.
b. Suspending agent → merupakan bahan yang digunakan untuk membantu zat aktif untuk dapat terdispersi dengan baik di dalam pembawa.
c. Pemanis dan Flavour → merupakan bahan yang dapat memeberikan rasa yang enak ketika diminum. Penggunaan flavour memepunyai keuntungan tambahan dengan kemudahan dalam identifikasi produk.
d. Pewarna → merupakan bahan yang digunakan untuk memberi kesan yang menarik.
e. Pengawet → merupakan bahan yang dapat menjaga sediaan agar terhindar dari bakteri, jamur, kapang dan mikroorganisme lain. Dalam sediaan ini boleh tidak digunakan pengawet karena zat aktif merupakan antibiotik (anti bakteri).
f. Pembasah dan flocculating agent → merupakan bahan yang dapat menurunkan tegangan antara zat aktif dengan pembawa (mengusir udara disekitar zat aktif agar zat aktif dapat terdispersi dengan baik di dalam pembawanya).



C. Bahan dan Alat
• Bahan aktif dan bahan tambahan
• Lumpang dan stamfer
• Alat – alat gelas
• Viskometer brookfield
• Timbangan gram dan miligram
• Alat pemeriksaan laju sedimentasi

D. Evaluasi Sediaan
1. Pemerian
- warna
- bau
- rasa
2. Pemeriksaan pH sediaan
4. Pemeriksaan BJ sediaan
cara : timbang piknometer kosong = x gram
timbang piknometer + air = y gram
volume piknometer = y – x = z gram
pikno + zat = p gram
berat zat = ( p – x ) gram
BJ zat = ( p – x ) / z

Sabun akuh

Sabun merupakan bahan logam alkali dengan rantai asam monocarboxylic yang panjang. Larutan alkali yang digunakan dalam pembuatan abun bergantung pada jenis sabun tersebut. Larutan alkali yang biasa yang digunakan pada sabun keras adalah Natrium Hidroksida (NaOH) dan alkali yang biasa digunakn pada sabun unak adalah Kalium Hidroksida (KOH).
Sabun berfungsi untuk mengemulsi kotoran kotoran berupa minyak ataupun zat pengotor lainnya. Sabun dibuat melalui proses saponifikasi lemak minyak dengan larutan alkali membebaskan gliserol. Lemak minyak yang digunakan dapat berupa lemak hewani, minyak nabati, lilin, ataupun minyak ikan laut.
Bahan pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu bahan baku dan bahan pendukung. Bahan baku dalam pembuatan sabun adalah minyak atau lemak dan senyawa alkali (basa). Bahan pendukung dalam pembuatan sabun digunakan untuk menambah kualitas produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya natrium klorida, natrium karbonat, natrium fosfat, parfum, dan pewarna.
Sabun transparan sering disebut sebagai sabun gliserin. Disebut demikian karena pada proses pembuatan sabun transparan ditambahkan sekitar 10-15 persen gliserin. Jenis sabun ini memiliki tampilan yang transparan dan lebih berkilau dibandingan jenis sabun lainnya serta mampu menghasilkan busa yang lebih lembut di kulit. Tampilan dari sabun transparan yang menarik, berkelas dan mewah membuat sabun transparan dijual dengan harga yang relatif lebih mahal dan dikonsumsi oleh kalangan masyarakat ekonomi menengah ke atas.
Reaksi Saponifikasi
Kata saponifikasi atau saponify berarti membuat sabun (Latin sapon, = sabun dan –fy adalah akhiran yang berarti membuat. Saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak oleh adanya basa lemah (misalnya NaOH). Hasil lain dari reaksi saponifikasi ialah gliserol. Selain C12 dan C16, sabun juga disusun oleh gugus asam karboksilat. Hidrolisis ester dalam suasana basa bisa disebut juga saponifikasi. Reaksi pembuatan sabun adalah sebagai berikut :




Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan gliserin sebagai produk samping. Gliserin sebagai produk samping juga memiliki nilai jual. Sabun merupakan garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali. Sabun dengan berat molekul rendah akan lebih mudah larut dan memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion. Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan sabun padat.
Perbedaan utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun. Sabun padat menggunakan natrium hidroksida/soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai alkali. Selain itu, jenis minyak yang digunakan juga mempengaruhi wujud sabun yang dihasilkan. Minyak kelapa akan menghasilkan sabun yang lebih keras daripada minyak kedelai, minyak kacang, dan minyak biji katun.
Alkali yang digunakan dalam pembuatan sabun pada umumnya hanya NaOH dan KOH, namun kadang juga menggunakan NH4OH. Sabun yang dibuat dengan NaOH lebih lambat larut dalam air dibandingkan dengan sabun yang dibuat dengan KOH. Sabun yang terbuat dari alkali kuat (NaOH, KOH) mempunyai nilai Ph antara 9,0 sampai 10,8 sedangkan sabun yang terbuat dari alkali lemah (NH4OH) akan mempunyai nilai pH yang lebih rendah yaitu 8,0 sampai 9,5.
Sifat-sifat sabun, yaitu sebagai berikut :
a. Sabun adalah garam alkali dari asam lemak suku tinggi sehingga akan dihidrolisis parsial oleh air. Karena itu larutan sabun dalam air bersifat basa.
b. Jika larutan sabun dalam air diaduk maka akan menghasilkan buih, peristiwa ini tidak akan terjadi pada air sadah. Dalam hal ini sabun dapat menghasilkan buih setelah garam Mg atau Ca dalam air mengendap. CH3(CH2)16COONa + CaSO4 Na2SO4 + Ca(CH3(CH2)16COO)2.
c. Sabun mempunyai sifat membersihkan. Sifat ini disebabkan proses kimia koloid, sabun (garam natrium dari asam lemak) digunakan untuk mencuci kotoran yang bersifat polar maupun non polar, karena sabun mempunyai gugus polar dan non polar. Molekul sabun mempunyai rantai hydrogen CH3(CH2)16 yang bertindak sebagai ekor yang bersifat hidrofobik (tidak suka ait) dan larut dalam zat organik sedangkan COONa+ sebagai kepala yang bersifat hidrofilik (suka air) dan larut dalam air.










BAB II
MATERI DAN METODE


Alat dan Bahan

Alat :
- becker glass 50 ml
- lumpang dan alu
- spatula
- kaca arloji
- batang pengaduk
- kertas pengamen
- timbangan
- cawan porselen


Bahan :
- ekstrak lemon
- oleum cocos
- oleum ricini
- etanol 96%
- asam stearat
- NaOH 30%
- Sukrosa
- Gliserin
- BHT
- Dinatrium edetat
- parfum
- aquadest

Formula sabun transparan

Ekstrak lemon 0,02%
Oleum cocos 20,5%
Oleum ricini 7,5%
Asam Starat 9%
NaOH 30% 18,5%
Sukrosa 7,5%
Gliserin 10%
Etanol 96% 15%
BHT 0,24%
Dinatrium edetat 0,12%
Parfum 1%
Aquadest ad 100%

Krim dasar teori

TEORI DASAR

Krim adalah bentuk sediaan setengah padat, berupa emulsi mengandung komponen air dan komponen minyak dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Komponen dalam krim terdiri dari basis krim, bahan aktif, humektan, antioksidan, dan pengawet.
Ada dua tipe krim, krim tipe minyak dalam air (M/A) dan tipe air dalam minyak (A/M). Krim tipe M/A (vanishing cream) adalah suatu krim yang dibuat dengan mendispersikan komponen minyak ke dalam komponen air, sifatnya mudah dicuci dengan air, jika digunakan pada kulit, maka akan terjadi penguapan dan peningkatan konsentrasi dari suatu obat yang larut dalam air sehingga mendorong penyerapannya ke dalam jaringan kulit. Sedangkan tipe air dalam minyak (A/M) suatu krim yang dibuat dengan mendispersikan komponen air ke dalam komponen minyak, sifatnya sukar dicuci dengan air.
Sedangkan pengertian krim pelembab adalah suatu krim yang tujuan utamanya adalah melembabkan kulit pemakainya. Pada umumnya untuk krim pelembab orang lebih menyukai tipe A/M, karena penyebarannya lebih baik, walaupun sedikit berminyak tetapi penguapan airnya dapat mengurangi rasa panas di kulit.
Pada pembuatan krim digunakan zat pengemulsi, umumnya berupa surfaktan-surfaktan anionik, kationik, dan nonionik. Untuk krim tipe A/M digunakan sabun polivalen, span, adeps lanae, cholesterol, cera. Sedangkan untuk krim tipe M/A digunakan sabun monovalen (Triethanolaminum stearat, Natrium stearat, Kalium stearat, Ammonium stearat); tween; natrium lauril sulfat; kuning telur; gelatin; caseinum.

Uji pada krim
Pengujian yang dilakukan terhadap krim terdiri diri uji sifat fisik dan uji mikrobiologi.
a. Uji Sifat Fisik
1) Viskositas
Pengujian viskositas dilakukan untuk mengetahui besarnya tahanan suatu cairan untuk mengalir. Makin tinggi viskositas, makin besar tahanannya (Martin et.al, 1993).

2) Daya sebar
Dilakukan untuk mengetahui kecepatan penyebaran krim pada kulit yang sedang diobati dan untuk mengetahui kelunakan dari sediaan tersebut untuk dioleskan pada kulit.

3) Daya lekat
Pengujian tehadap daya lekat dilakukan untuk mengetahui kemampuan
krim melekat pada kulit.

4) Pengukuran pH sediaan.
Digunakan untuk mengetahui pH krim apakah sesuai dengan pH kulit.

5) Uji mikrobiologi.
Untuk mengetahui besarnya pelepasan zat aktif untuk menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara mengukur diameter hambatan pertumbuhan bakteri.

Pemerian Bahan

a. Cera alba
Cera alba adalah bentuk malam lebih alami yang telah dipucatkan secara kimia. Pemerian adalah tidak berasa, berupa padatan putih atau sedikit kekuningan atau granul halus yang sedikit tembus cahaya. Kelarutan bahannya larut dalam kloroform, eter minyak menguap, karbon disulfida hangat; agak sukar larut dalam etanol 95%; praktis tidak larut dalam air, inkompatibel dengan agen pengoksidasi. Cera alba digunakan untuk meningkatkan konsistensi krim atau salep dan untuk menstabilkan emulsi A/M (Anonim, 2001).

b. Spermaceti
Spermaceti adalah bahan seperti lilin yang diperoleh dari kepala ikan paus. Menurut USPNF 19, spermaceti adalah campuran yang utamanya terdiri atas ester dari alkohol jenuh (C14-C18) dan asam lemak jenuh (C14-C18). Pemerian bahannya adalah berupa padatan putih sampai bening, kepingan (5 µm – beberapa mm) tembus cahaya, terdapat patahan hablur dan kilauan mutiara, bau dan rasa khas lemah, tidak tengik. Kelarutan dari spermaceti adalah (kalau tidak disebutkan lain pada suhu 20ºC) larut dalam aseton (2-3 mg/ml), Kloroform (400-500 mg/ml), Diklormetana (300-400 mg/ml), Etanol 95% (< 0,1 mg/ml), Etanol 95% (> 400 mg/ml pada 78ºC) Etil asetat (12-15 mg/ml), air (<0,01 mg/ml), larut dalam eter dan minyak menguap. Spermaceti digunakan sebagai stiffening agent dan emolien pada salep dan krim (Anonim, 2001).

c. Metil paraben (Nipagin M)
Metil paraben adalah bahan yang mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 101,0% C8H8O3. Pemerian serbuk hablur halus, putih, hampir tidak berbau, tidak mempunyai rasa, agak membakar diikuti rasa tebal. Kelarutan larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5 bagian etanol (95%) P dan dalam 3 bagian aseton, jika didinginkan larutan tetap jernih. Metil paraben ini mempunyai fungsi sebagai zat tambahan dan zat pengawet (Anonim, 1979).

d. Natrium tetraborat
Natrium tetraborat adalah bahan yang mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 105,0% Na2B4.10H2O. Pemerian hablur transparan tidak berwarna atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa asin dan basa. Dalam udara kering merapuh. Kelarutan larut dalam 20 bagian air, dalam 0,6 bagian air mendidih dan dalam lebih kurang 1 bagian gliserol P; praktis tidak larut dalam etanol (95%) P (Anonim, 1979).

e. Mineral Oil
Minyak mineral adalah campuran hidrokarbon cair yang diperoleh dari minyak tanah. Dapat mengandung penstabil yang sesuai. Berupa cairan berminyak, jernih, tidak berwarna, bebas atau praktis bebas dari flororesensi. Dalam keadaan dingin tidak berbau, tidak berasa dan jika dipanaskan berbau minyak tanah lemah. Tidak larut dalam air dan dalam etanol; larut dalam minyak menguap; dapat bercampur dengan minyak lemak; tidak bercampur dengan minyak jarak.

f. Parafin cair
Parafin cair adalah campuran hidrokarbon yang diperoleh dari minyak mineral; sebagai zat pemantap dapat ditambahkan tokoferol atau butilhidroksitoluen tidak lebih dari 10 bpj. Pemerian dari parafin cair adalah cairan kental, transparan, tidak berfluorosensi; tidak berwarna; hampir tidak berbau; hampir tidak mempunyai rasa. Kelarutan dari bahan ini adalah praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P; larut dalam kloroform P dan dalam eter P (Anonim, 1979).

g. Aquadest
Aquadest adalah cairan jernih yang diperoleh melalui proses destilasi (penyulingan) air ledeng. Aquadest biasa digunakan sebagai pelarut pada sediaan farmasi non-parenteral.

h. Oleum Rossae
Oleum rossae memiliki nama lain minyak mawar. Adalah minyak yang diperoleh melalui proses destilasi (penyulingan) bunga mawar (Rossa sinensis). Minyak mawar ini biasa digunakan sebagai corigen odoris atau pewangi pada sediaan farmasi topikal maupun kosmetik.

Semoga bermanfaat,..

Kasus Farmakoterapi

Kasus Farmakoterapi

Seorang wanita RM berusia 76 th didiagnosa diabetes dan hipertensi. Tekanan darahnya, sistolik 140 – 200 mmHg dan diatole 70-104 mmHg. Body mass index (BMI) 32. Obat yang dia minum sbb:
. metoprolol XL 50 mg twice a day
• triamterene 37.5 mg/ HCTZ 25 mg once a day
• furosemide 40 mg once a day
• olmesarten 20 mg every bedtime
• metformin 1 gram twice a day
• clonidine 0.2 mg 4 times a day and as needed
• aspirin 81 mg once a day
• clopidogrel 75 mg once a day
• ezetimibe 10 mg/simvastatin 40 mg once a day

Walaupun minum obat2an tersebut , tekanan darahnya tetap meningkat
Kadar gula darah sewaktu setelah diukur; antara 130 dan 186 mg/dl. Dia mengeluh sering merasa pusing

Pertanyaan:
1. Jelaskan rasionalitas pengobatan pada pasien tersebut
2. Bagaimana farmakoterapi untuk pasien tersebut
3. Informasi apa saja yang diberikan pada pasien

Anamnese :
Tekanan darah : masuk ke dalam kategori hipertensi
Normal : Sistole 110 – 130 mmHg
Diastole 70 – 100 mmHg
Berat Badan : masuk ke dalam kategori obesitas
Normal BMI : < 25

Standar kadar gula darah :
Sewaktu : 100 – 200 mg/dL
Puasa : 70 – 120

Obat – obatan :

• metoprolol : untuk obat hipertensi golongan β bloker
• triamterene : obat hipertensi
• HCTZ : obat hipertensi
• furosemide : untuk obat diuretika
• olmesarten : obat hipertensi gol Aniotensin II receptor blocker
• metformin : obat diabetes (berupa hormon)
• clonidine : antihiperttensi
• aspirin : analgetika
• clopidogrel : antihipertensi
• ezetimibe : penghambat absorbsi kolesterol
• Simvastatin : menurunkan kadar LDL dan kolesterol total dalam darah

Rasionalitas pengobatan pada pasien tersebut : dari segi pengobatan hipertensi menurut saya kurang rasional karena terdapat 4 jenis obat hipertensi dalam pengobatan tersebut. Yang seharusnya hanya dapat digunakan 2 jenis pengobatan tetapi bersinergi sehingga dapat bekerja lebih optimal.
Kemudian mengapa tekanan darahnya tetap naik menurut saya hal ini disebabkan karena pasien telah mengalami resistensi terhadap obat – obat tersebut. Alternatif pengobatan yang dapat dianjurkan menurut saya adalah mengganti obat jenis lain seperti obat-obatan golongan ACE inhibitor yang pada terapi ini belum pernah digunakan. Selain hal tersebut, maka penting juga untuk melakukan terapi nonfarmakologi yaitu memperbaiki pola hidup, yang mungkin sebelumnya pola hidupnya kurang sehat. Terapi nonfarmakologi yang dapat dilakukan adalah dengan mengkonsumsi makanan dengan kadar garam yang rendah, kurangi makanan pencetus hipertensi, jangan konsumsi alkohol, rokok, stress dll.
Lalu untuk menurunkan BMI- nya maka obat obatan seperti ezetimibe atau simvastatin harus tetap digunakan karena tingkat obesitas turut mendukung hipertensi.
Kemudian untuk kasus keluhan merasa sering pusing adalah dapat diakibatkan karena tingginya tekanan darah. Maka obat analgetiknya (Aspirin) akan tetap diperlukan sewaktu-waktu ketika merasa pusing akibat hipertensi.
Sedangkan untuk obat diabetes bisa pake glibenclamide.

Info yang dapat diberikan :
Pasien harus diberikan terapi obat hipertensi kombinasi agar obat yang diberikan dalam dosis kecil namun berkhasiat maksimal.
Pasien tersebut harus tetap pake obat diabetesnya agar kadar gula darah tetap terkontrol.
Pasien masih dapat menggunakan aspirin ketika menderita keluhan pusing. Keluhan pusing ini diduga karena tingginya tekanan darah. (Ketika tekanan darah terlalu tinggi ataupun terlalu rendah maka terasa pusing).
Obat - obat penurun LDL dan kolesterol juga harus tetap dikonsumsi karena BMI pasien masih tinggi (kategori obesitas). Faktor kegemukan juga mempengaruhi tekanan darah tinggi.
Terapi non farmakologi harus tetap dilakukan yaitu :
1. Mengonsumsi makanan dengan kadar karbohidrat rendah (menurunkan kadar gula dalam darah)
2. Mengonsumsi makanan dengan kadar garam rendah (menurunkan kadar Na dalam darah)
3. Tidak mengkonsumsi alkohol
4. Tidak mengkonsumsi rokok
5. Olahraga yang cukup
6. Jaga Emosi (Jangan stress)

Semoga membantu!

beda cowok ganteng dan cowok jelek

Kalo cowok ganteng pendiam

cewek2 bilang: woow, cool banget...

kalo cowok jelek pendiam

cewek2 bilang: ih kuper...



kalo cowok ganteng jomblo

cewek2 bilang: pasti dia perfeksionis

kalo cowok jelek jomblo

cewek2 bilang: sudah jelas...kagak laku...



kalo cowok ganteng berbuat jahat

cewek2 bilang: nobody's perfect......masih ada sejuta maaf.

kalo cowok jelek berbuat jahat

cewek2 bilang: pantes...tampangnya kriminal



kalo cowok ganteng nolongin cewe yang diganggu preman

cewek2 bilang: wuih jantan...kayak di filem2

kalo cowok jelek nolongin cewe yang diganggu preman

cewek2 bilang: pasti premannya temennya dia...



kalo cowok ganteng dapet cewek cantik

cewek2 bilang: klop...serasi banget...

kalo cowok jelek dapet cewek cantik

cewek2 bilang: pasti main dukun...



kalo cowok ganteng diputusin cewek

cewek2 bilang: jangan sedih, khan masih ada aku...

kalo cowok jelek diputusin cewek

cewek2 bilang:...(terdiam, tapi telunjuknya meliuk-liuk dari atas ke bawah)...



kalo cowok ganteng ngaku indo

cewek2 bilang: emang mirip-mirip bule sih...

kalo cowok jelek ngaku indo

cewek2 bilang: pasti ibunya Jawa bapaknya robot...



kalo cowok ganteng penyayang binatang

cewek2 bilang: perasaannya halus...penuh cinta kasih

kalo cowok jelek penyayang binatang

cewek2 bilang: sesama keluarga emang harus menyayangi...



kalo cowok ganteng bawa BMW

cewek2 bilang: matching...keren luar dalem

kalo cowok jelek bawa BMW

cewek2 bilang: mas majikannya mana?...



kalo cowok ganteng males difoto

cewek2 bilang: pasti takut fotonya kesebar-sebar

kalo cowok jelek males difoto

cewek2 bilang: nggak tega ngeliat hasil cetakannya ya?...



kalo cowok ganteng naek motor gede

cewek2 bilang: wah kayak lorenzo lamas...bikin lemas...

kalo cowok jelek naek motor gede

cewek2 bilang: awas!! mandragade lewat...



kalo cowok ganteng nuangin air ke gelas cewek

cewek2 bilang: ini baru cowok gentleman

kalo cowok jelek nuangin air ke gelas cewek

cewek2 bilang: naluri pembantu, emang gitu...



kalo cowok ganteng bersedih hati

cewek2 bilang: let me be your shoulder to cry on

kalo cowok2 jelek bersedih hati

cewek2 bilang: cengeng amat!!...laki-laki bukan sih?



Kalo cowok ganteng baca e-mail ini

langsung ngaca sambil senyum2 kecil, lalu berkata "life is beautifull"



kalo cowok jelek baca e-mail ini,

Frustasi, ngambil tali jemuran, trus triak sekeras-kerasnya "HIDUP INI KEJAAAAMMM....!!!"



Tips untuk anda yang merasa jelek:



THE BEAUTY IS UNDER THE SKIN

Perbaiki inner beauty anda, itu kalau anda merasa sisi luar anda udah ancur gak ketolong lagi...



LIKE FATHER LIKE SON

jangan salahkan diri anda kalau anda jelek, salahkanlah orangtua anda, karena jelek itu keturunan...



THE TRUTH IS OUT THERE

kalo orang lain menilai anda jelek, jangan skeptis, penilaian manusia tidak selalu benar...



DONT JUDGE THE BOOK BY ITS COVER

Jangan putus asa, tidak semua orang menilai manusia dari fisiknya...



THE RIGHT MEN IN THE WRONG PLACE

cakep jelek itu lingkungan, misalnya anda di sini jelek, tetapi di afrika sana anda bisa paling ganteng.....



LOVE IS BLIND

cinta tidak memandang cakep atau jelek...gak percaya? tanyakan hal ini sama orang jelek...



Memang cakep itu relatif...tapi kalau jelek itu mutlak!!! hahahaha........

Sorry tulisan kaya gini emang udah banyak. tapi tetep seru.